Jika kamu pernah makan bakso di daerah Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan sekitarnya, apalagi dari tahun 90’an, kamu pasti setidaknya pernah sekali mencicipi saus sambal yang unik. Saus sambal ini punya rasa bawang yang sangat kuat.
Gw menyebutnya, sambel bawang. Bukan, ini bukan sambel dengan banyak bawang yang diulek, tapi betul betul beraroma, dan memiliki rasa bawang.
Di tahun 90’an, rasa bawangnya sangat luar biasa, benar benar unik. Benar benar menonjol. Sambel bawang sempat menghilang saat krisis moneter di tahun ‘98. Mungkin pabriknya bangkrut. Lama hilang, gw baru bisa merasakan sambel bawang lagi di tahun 2005an. Itupun masih terbatas peredarannya, dan rasanya sudah berubah.
Aroma dan rasa bawangnya masih ada, tapi tidak se-intens yang sebelumnya. Bahkan ketika mengunjungi resto yang dulu menggunakan sambel bawang secara eksklusif pun mereka mengakui ada beda rasa antara sambel bawang yang dulu dan sekarang.
I miss old kind of sambel bawang.
Maju ke 2018, 15 September malam hari. Gw ke supermarket, dan di section “produk baru” tampillah Sambal Bawang model kekinian, diproduksi oleh pabrikan besar Unilever.
Judulnya, “Jawara: Saus Sambal dengan Bawang Goreng”.
Oh boy, ekspektasi langsung melambung sedemikian rupa. Pabrikan besar biasanya dikenal suka melebih lebihkan rasa. Baik secara sebenarnya, atau cuma gimmick marketing doang.
Harganya pun cukup luar biasa, botol 300an ml dijual dengan harga 20.000 (duapuluh) ribuan. Cukup mahal. Pembandingnya adalah sejenis Del Monte dan Sasa yang dijual di angka 18.000 per kg. Tapi kan pembandingnya gak pake bawang.
Gw gak jadi beli.
Etapi kemudian ada versi.… apa ini namanya… ah sebut aja sachet. 130ml, dijual dengan harga yang lebih murah. 7.800 di Toserba Yogya deket sini.
Gw ambil satu.
Saat pulang, gw beli gorengan, bala bala dan gehu buat ngetes sambal bawang ini.
Penilaian
Yang gw beli adalah Jawara, Saus Sambal dengan bawang goreng sachet isi 130ml, varian hot.
Pas dicoba pertama… iya sih hot, cukup pedas, tapi… gw kecewa karena rasa bawangnya tidak begitu kuat. Bawang goreng yang gw kira tidak digiling superhalus pun tampaknya diblender dengan sangat baik di saosnya.
Keseluruhan rasanya menjadi sangat biasa biasa saja. Bayangkan saus sambal extra pedas, apapun mereknya, lalu taburkan sedikit saja bawang putih bubuk. Aduk. Sekian.
Maaf Unilever, Sambal Jawara-mu tidak Jawara di lidah gw. Belum dapat menggantikan sambal bawang versi pasar yang gw biasa beli.
A friend said it’s 6/10. I give 4/10.
Gw pun tidak ngiler lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar